Wednesday, December 14, 2011

Peluang yang Didapatkan Social Entrepreneur

Mata Kuliah : Kewirausahaan


PELUANG YANG DIDAPATKAN OLEH
SOCIAL ENTREPRENEUR

Terbentuknya peluang yaitu berasal dari ide-ide. Ide-ide dari wirausahawan menciptakan nilai-nilai potensial sekaligus peluang. Dalam mengevaluasi ide untuk menciptakan nilai-nilai potensial (peluang usaha), wirausahawan perlu mengidentifikasi dan mengevaluasi semua risiko yang mungkin terjadi. Keberhasilan, wirausahawan bukan semata-mata karena atas ide sendiri, tetapi dapat juga berasal dari pengamatan dan penerapan ide-ide orang lain.
Proses penjaringan agar ide potensial menjadi produk dan jasa real melalui langkah-langkah sebagai berikut, yaitu menciptakan produk baru dan berbeda, mengamati pintu peluang, analisis produk dan proses produksi secara mendalam, menaksir biaya awal, dan memperhitungkan risiko yang mungkin terjadi.
Kegiatan mengidentifikasi pesaing merupakan upaya awal dari wirausahawan untuk dapat masuk ke pasar. Mengenal pesaing adalah hal yang sangat penting bagi wirausahawan. Wirausahawan harus membandingkan secara cermat tentang produk, harga, saluran, dan promosi yang dimiliki pesaing.
Tingkat persaingan berdasarkan tingkat substitusi produk terdiri atas persaingan merek, persaingan industri, persaingan bentuk, dan persaingan generik.
Strategi Industri adalah strategi yang dilakukan oleh perusahaan pada pasar bersaing sempurna yang terdiri atas pintu masuk dan penghalang mobilitas, pintu ke luar dan penghalang penciutan, struktur biaya, tingkat integrasi vertikal, dan tingkat globalisasi.
Wirausahawan harus dapat menilai kekuatan dan kelemahan pesaing dan mengestimasi pola persaingan.
Beberapa alat analisis yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi peluang usaha adalah analisis SWOT, Matriks Profil Kompetitif, dan Matriks BCG.
Social Entreprenuers makin berperan dalam pembangunan ekonomi karena ternyata mampu memberikan daya cipta nilai–nilai sosial maupun ekonomi sekaligus peluang besar bagi masyarakat, yakni :
1.    Menciptakan kesempatan kerja
Manfaat ekonomi yang dirasakan dari social entrepreneurship di berbagai negara adalah penciptaan kesempatan kerja baru yang meningkat secara signifikan. Peran dari Social Entrepreneur yaitu sebagai Job Maker (Pencipta Lapangan Pekerjaan).

2.    Melakukan inovasi dan kreasi baru terhadap produksi barang ataupun jasa yang dibutuhkan masyarakat.
Inovasi merupakan instrumen penting untuk memberdayakan sumber-sumber yang ada agar menghasilkan sesuatu yang baru dan menciptakan nilai. Ketangguhan kewirausahaan sebagai penggerak perekonomian terletak pada kreasi baru untuk menciptakan nilai secara terus-menerus. Wirausahawan dapat menciptakan nilai dengan cara mengubah semua tantangan menjadi peluang melalui ide-idenya dan akhirnya menjadi pengendali usaha (business driven).
Semua tantangan dapat menjadi peluang apabila ada inovasi, salah satu contoh, misalnya menciptakan permintaan melalui penemuan baru. Dengan penemuan baru wirausahawan akan dapat mengendalikan pasar (market driven). Dengan demikian, produsen tidak mengalami ketergantungan kepada konsumen (seller market).

3.    Menjadi modal sosial
Modal sosial merupakan bentuk paling penting dari berbagai modal yang diciptakan social entrepreneur, karena social entrepreneur meletakkan nilai-nilai sosial seperti saling pengertian, menghormati dan bekerjasama di atas nilai-nilai financial.
Kekuatan perusahaan kewirausahaan sosial adalah sanggup mendatangkan laba sekaligus manfaat sosial. Oleh karenanya menjadi sangat penting bahwa mereka bisa membuktikan secara telak apa saja manfaat-manfaat ini dan dampak sosial kegiatan mereka.

4.    Peningkatan Kesetaraan (equity promotion)
Salah satu tujuan pembangunan ekonomi adalah terwujudnya kesetaraan dan pemerataan kesejahteraan masyarakat. Dan melalui social entrepreneurship tujuan tersebut dapat diwujudkan, karena pelaku bisnis yang semula hanya memikirkan keuntungan financial selanjutnya akan tergerak pula memikirkan pemerataan kesejahteraan agar pembangunan ekonomi dapat berjalan secara berkelanjutan.

SUMBER-SUMBER POTENSIAL PELUANG
Agar ide-ide yang masih potensial menjadi peluang bisnis real maka wirausahawan harus bersedia melakukan evaluasi terhadap peluang secara terus-menerus. Proses penjaringan ide potensial menjadi produk dan jasa real dapat dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut.
1. Menciptakan Produk Baru dan Berbeda
Ketika ide dimunculkan secara real, seperti dalam bentuk barang dan jasa baru maka produk dan jasa tersebut harus berbeda dengan produk dan jasa yang ada di pasar. Selain itu, produk dan jasa tersebut harus menciptakan nilai bagi pembeli atau penggunanya. Oleh sebab itu, wirausahawan harus mengetahui secara terperinci perilaku konsumen di pasar. Berikut, hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mengamati perilaku pasar.
a. Permintaan terhadap barang dan jasa yang dihasilkan, baik dalam jumlah dan mutunya.
b. Waktu permintaan dan penyerahan barang dan jasa.

2. Mengamati Pintu Peluang
Wirausahawan harus mengamati potensi-potensi yang dimiliki pesaing, misalnya kemungkinan pesaing mengembangkan produk baru, pengalaman keberhasilan dalam mengembangkan produk baru, dukungan keuangan, dan keunggulan yang dimiliki pesaing di pasar. Kemampuan pesaing untuk mempertahankan posisi pasar dapat dievaluasi dengan mengamati kelemahan dan risiko pesaing dalam menanamkan modal barunya.
Untuk mengetahui kelemahan, kekuatan, dan peluang yang dimiliki pesaing dan peluang yang dapat kita peroleh, didasarkan pada beberapa pertanyaan penting, seperti berikut ini.
a.       Pertanyaan untuk mengetahui teknik yang dimiliki pesaing dalam pengembangan produk.
1.         Bagaimana kemampuan teknik yang dimiliki pesaing dalam pengembangan produk jika dibandingkan dengan yang wirausahawan miliki?
2.         Bagaimana reputasi (track record) pesaing untuk mencapai sukses dalam pengembangan produk?
b.      Pertanyaan untuk mengetahui kelemahan dan kekuatan pesaing tentang kapabilitas dan sumber-sumber yang dimiliki.
1.      Sejauh mana kemampuan dan kesediaan pesaing untuk melakukan investasi?
2.      Keunggulan pasar apa yang dimiliki pesaing?
c.       Pertanyaan untuk menentukan apakah pintu peluang ada atau tidak.
1.      Sejauh mana kecepatan perusahaan membawa produk ke pasar dapat mendahului pesaing?
2.      Apakah kapabilitas dan sumber-sumber yang dimiliki perusahaan cukup untuk membawa produk ke pasar yang sedang dikuasai pesaing?
3.      Apakah perusahaan memiliki kekuatan yang cukup untuk menguasai serangan pesaing.

Menurut Zimmerer (1996) dalam Suryana (2001) beberapa keadaan yang dapat menciptakan peluang adalah sebagai berikut.
a.    Produk baru harus segera dipasarkan dalam jangka waktu yang relatif singkat.
b.    Kerugian teknik harus rendah. Oleh karena itu, penggunaan teknik harus dipertimbangkan sebelumnya.
c.     Keadaan di mana pesaing tidak begitu agresif untuk mengembangkan strategi produknya.
d.    Pesaing sejak awal tidak memiliki strategi dalam mempertahankan posisi pasarnya.
e.    Perusahaan baru memiliki kemampuan dan sumber-sumber untuk menghasilkan produk barunya.

3. Analisis Produk dan Proses Produksi secara Mendalam
Analisis ini sangat penting untuk menjamin apakah jumlah dan kualitas produk yang dihasilkan memadai atau tidak. Berapa biaya yang dikeluarkan untuk membuat produk tersebut? Apakah biaya yang kita keluarkan lebih efisien dari biaya yang dikeluarkan oleh pesaing?

4. Menaksir Biaya Awal
Berapa biaya awal yang diperlukan oleh usaha baru, dari mana sumbernya dan untuk apa digunakan? Berapa yang diperlukan untuk operasi, untuk perluasan dan untuk biaya lainnya?

5. Memperhitungkan Risiko yang Mungkin Terjadi
Risiko yang harus diperhitungkan terdiri atas risiko teknik, risiko finansial, dan risiko pesaing.
a.       Risiko teknik, berhubungan dengan proses pengembangan produk yang cocok dengan yang diharapkan dan sesuai dengan kapabilitas serta karakteristiknya sehingga produk tersebut dapat diterima pasar.
b.      Risiko finansial adalah risiko yang timbul sebagai akibat ketidakcukupan finansial baik pada saat pengembangan produk baru maupun dalam menciptakan dan mempertahankan perusahaan dalam memberikan dukungan biaya produk baru.
c.       Risiko pesaing adalah kemampuan dan kesediaan pesaing untuk mempertahankan posisinya di pasar. Risiko pesaing terdiri atas:
1)      Kemungkinan kesamaan dan keunggulan produk antara yang dikembangkan wirausahawan dengan yang dikembangkan pesaing;
2)      Tingkat keberhasilan yang dicapai pesaing dalam pengembangan produknya;
3)      Seberapa jauh dukungan keuangan pesaing bagi pengembangan produk baru dan produk yang dilempar ke pasar;
4)      Apakah perusahaan baru cukup kuat untuk mengatasi seranganserangan pesaing?

No comments:

Post a Comment

Silahkan tinggalkan komentar anda di bawah ini. No Spam ! No Sara !