Beban ganda (double burden) artinya
beban pekerjaan yang diterima salah satu jenis kelamin lebih banyak
dibandingkan jenis kelamin lainnya.Peran reproduksi perempuan seringkali
dianggap peran yang statis dan permanen. Walaupun sudah ada peningkatan jumlah
perempuan yang bekerja diwilayah public, namun tidak diiringi dengan
berkurangnya beban mereka di wilayah domestic. Upaya maksimal yang dilakukan
mereka adalah mensubstitusikan pekerjaan tersebut kepada perempuan lain,
seperti pembantu rumah tangga atau anggota keluarga perempuan lainnya. Namun
demikian, tanggung jawabnya masih tetap berada di pundak perempuan. Akibatnya
mereka mengalami beban yang berlipat ganda.
Segala bentuk ketidakadilan gender
tersebut di atas termanifestasikan dalam banyak tingkatan yaitu di tingkat
negara, tempat kerja, organisasi, adat istiadat masyarakat dan rumah tangga.
Tidak ada prioritas atau anggapan
bahwa bentuk ketidakadilan satu lebih utama atau berbahaya dari bentuk yang
lain. Bentuk-bentuk ketidakadilan tersebut saling berhubungan, misalnya seorang
perempuan yang dianggap emosional dan dianggap cocok untuk menempati suatu
bentuk pekerjaan tertentu, maka juga bisa melahirkan subordinasi.
Perbedaan gender akan melahirkan
ketidakadilan yang saling berhubungan dengan perbedaan tersebut berikut
tabelnya analisanya:
Keyakinan Gender
|
Bentuk Ketidakadilan Gender
|
Perempuan: lembut dan bersifat
emosional
|
Tidak boleh menjadi manajer atau
pemimpin sebuah institusi
|
Perempuan: pekerjaan utamanya di
rumah dan kalau bekerja hanya membantu suami (tambahan)
|
Dibayar lebih rendah dan tidak
perlu kedudukan yang tinggi/penting
|
Lelaki: berwatak tegas dan
rasional
|
Cocok menjadi pemimpin dan tidak
pantas kerja dirumah dan memasak
|
Gender
dan beban kerja lebih berat Dengan berkembangnya wawasan kemitrasejajaran
berdasarkan pendekatan gender dalam berbagai aspek kehidupan, maka peran
perempuan mengalami perkembangan yang cukup pesat. Anggapan bahwa perempuan
bersifat memelihara, rajin dan tidak akan menjadi kepala rumah tangga, membuat
seluruh pekerjaan domestik menjadi beban perempuan. Oleh karena itu perempuan
menerima beban ganda, jika iapun harus membantu mencari nafkah. Sebagian perempuan
juga mempunyai beban kerja berlebihan, yaitu tugas dan tanggung jawab perempuan
yang berat dan terus menerus. Misalnya, seorang perempuan selain melayani
suami, hamil, melahirkan, menyusui, juga harus menjaga rumah, dan mengurus
anak-anak. Disamping itu, kadang ia juga ikut mencari nafkah.
No comments:
Post a Comment
Silahkan tinggalkan komentar anda di bawah ini. No Spam ! No Sara !