Monday, November 21, 2011

Teori Fungsional - Struktural

Mata Kuliah : Perubahan Sosial



FUNGSIONAL STRUKTURAL


Ø  Perspektif Fungsional-struktural menerangkan masalah perubahan. Karena perspektif ini mewakili salah satu perspektif utama dalam sosiologi, maka perlu dilihat bagaimana pandangannya mengenai perubahan.

Ø  Ciri-ciri umum Perspektif men menurut Van den Berghe :
1.      Masyarakat harus dianalisis selaku keseluruhan, selaku “ sistem yang terdiri dari bagian-bagian yang saling berhubungan.
2.      Hubungan sebab dan akibat bersifat “Jamak dan timbal balik”
3.     Sistem sosial senantiasa berada dalam keadaan “Keseimbangan Dinamis”, penyesuaian yerhadap kekuatan yang menimpa sistem menimbulkan perubahan minimal didalam sistem itu.
4.     Integrasi sempurna tak pernah terwujud, setiap sistem mengalami ketegangan dan penyimpangan namun cenerung dinetralisir melalui intitusionalisasi.
5.     Perubahan pada dasarnya berlangsung secara lambat,lebih merupakan proses penyesuaian ketimbang perubahan revolusioner
6.     Perubahan adalah hasil penyesuaian yang terjadi diluar sistem, pertumbuhan melalui diferensiasi, dan melaui penemuan-penemuan internal.
7.      Masyarakat terintegrasi melalui nilai-nilai bersama.

Ø  Perubahan Sistem (Talcott Parsons)
o    Pandangan Parsons mengenai Perubahan sosial itu sendiri rupanya mengalami perubahan. Mula-mula ia memusatkan perhatian pada sifat struktur sosial dan menurutnya, pengutamaan pada struktur sosial akan menjuruskan perhatian pada evolusi sosial.
o    Jelas pandangan parsons ini tidak berarti menyangkal pentingnya masalah perubahan. Parson menegaskan bahwa “teori tindakan”sama-sama memperhatikan persyaratan stabilitas dan peryaratan perubahan.
o    Sistem sosial adalah sejenis sistem khusus- sekelompok individu yang berinteraksi, masing-masing individu mencoba mendapatkan kepuasan dirinya secara maksimum dalam suasana budaya tertentu. Pada dasarnya setiap individu di dalam sistem sosial tertentu, berusaha mengejar kebahagiaan dirinya sendiri, dan arti kebahagiaan serta alat yang tersedia untuk mencapainya, berbeda antar budaya satu dengan budaya yang lain.
o    Parsons merumuskan bahwa perubahan sosial adalah para aktor individual yang saling berinteraksi didalam suatu situasi yang sekurang-kurangnya mempunyai aspek lingkunganfisik ataupu lingkungan psikis, yang terdorong kecenderungan untuk mengoptimalkan kebahagiaan, dan antar hubungan mereka ditetap dan diatur menurut sistemyang teratur secara kultural serta mempunyai simbol-simbol bersama,
o    Sistem dapat didefinisikan menurut unit-unitnya, pola-polanya, dan batas-batasnya.
o    Unit terkecil dalam sistem sosial adalah peranan, edangkan berbagai pengelompokan individu dapat membentuk unit-unit “bertaraf lebih tinggi” lagi. Pola interaksi dalam sistem bersifat normatif. Artinya, Pola interaksi itu secara kultural ditetapkan sebgai pola yang tepat dan benar (atau tidak tepat dan kelitu). Batas-batas sebuah sistem dipertahankan ejauh sistem itu tetap terintegrasi melalui nolai-nilai bersama.

Ø  FUNGSI SISTEM :
1. Adaptasi : fun
gsi perilaku organisme
2.
Pencapaian tujuan : fungsi kepribadian
3.
Integrasi : fungsi sistem sosial
4.
Pemeliharaan pola yang tersembunyi : fungsi kultur


Ø  ADA 4  JENIS PROSES PERUBAHAN MENURUT PARSONS:
  1.  Proses keseimbangan, meliputi proses didalam sistem sosial
  2. Perubahan struktural, mencakup perubahan fundamental dari sistem
  3. Diferensiasi struktural, meliputi perubahan satu subsistem / lebih tetapi tidak menyebabkan perubahan sistem secara keseluruhan
  4. Evolusi, yakni peroses yang melukiskan pola perkembangan masyarakat sepanjang waktu.

Ø  Secara khusus Smeler meneliti deferensi struktural yang menurutnya berkaitan erat dengan pertumbuhan sistem sosial deferensi harus dipahami oleh empat syarat fungsional yaitu:
  1. Adaptasi
  2. Pencapaian tujuan
  3. Integrasi
  4. Pemeliharaan pola


Ø  MENURUT SMELER ADA TUJUH LANGKAH URUTAN PERUBAHAN:
  1. Ketidakpuasan yang berasal dari kegagalan mencapai tujuan yang memuaskan dan dari kesadaran entang kemungkinan perubahan
  2. Kekacauan psikis dalam bentuk berbagai reaksi emosional dan aspirasi yang tidak tepat terlihat dari sudut penyelesaian masalah
  3. Penggunaan energi yang dikeluarkan di langkah ke 2 dari atas semakin rasional dalam upaya menyadari maksud dari sistem nilai yang ada
  4.  Tingkat perumusan gagasan, dimana ide-ide dibangkitkan secara berlimpah tanpa seorang pun mau bertanggug jawab atau memikul beban
  5. Upaya menentukan ide-ide dan upaya institusional khusus yang akan dilaksanakan
  6. Pelaksanaan perubahan oleh individu atau kelompok dan pelaksanaannya diberi sanksi sesuai yang ada
  7. Rutinitas perubahan yang dapat diterima
Ketujuh langkah diatas harusnya diisi dengan sistem sosial tertentu yang menjadi sasaran analisis.



Ø  Dalam masyarakat industri menghasilkan urutan perubahan sebagai berikut:
  1. Ketidakpuasan yang berasal dari kegagalan untuk mencapai tingkat produktivitas yang memuaskan dan dari kesadaran tentang potensi untuk mencapai tingkat produktivitas yang lebih tinggi
  2. Gangguan psikis daam bentuk reaksi emosional menyimpang yang tepat dan aspirasi yang tidak realistis
  3. Penyelesaian ketegangan secara tersembunyi dan mobilisasi sumber-sumber pendorong dalam upaya untuk menyadari implikasi sistem nilai yang ada
  4. Mendorong dan membangkitkan ide sebanyak-banyaknya tanpa menetapkan tanggung jawab bagi pelaksanaannya atau akibat-akibatnya
  5. Berupa menetapkan ide-ide khusus sehingga wiraswastawan akan melibatkan diri mereka sendiri dengan ide-ide itu
  6. Pelaksanaan perubahan oleh wiraswastawan yang diberi ganjaran dengan keuntungan atau dihukum dengan kerugian keuangan sebagai tanggapan konsumen atau pembaharuan yang mereka lakukan
  7. Rutinitas melalui penerimaan keuntungan sebagai bagian taraf hidup dan penerimaan perusahaan mereka menjadi fungsi produksi yang rutin.


Ø  Analisis Smelser dipusatkan pada industri katun inggris dari 1770-1840. Bagi suatu industri dimensi fungsionalnya mencakup:
  1. Usaha memperoleh fasilitas modal (subsistem adaptasi)
  2. Kontrol produksi (subsiste pencapaian tujuan)
  3. Kontrol organisasi industri (subsistem integrasi)
  4. Tekhnik produksi (subsistem pemeliharaan pola)

Ø  ADA 4 FAKTOR PERUBAHAN MENURUT TALCOTT PARSONS:
  1. Mekanisme yang mampu menghasilkan ketahanan tak terelakkan dari pola-pola struktural yang telah melembaga.
  2. Cara bereaksi terhadap ketegangan yang mencakup peluang konstruktif yang memadai.
  3. Adanya suatu model pola yang telah dilembagakan.
  4. Penggunaan sanksi untuk memberikan ganjaran atas perilaku yang sesuai dengan model atau pola perilaku yang sudah melembaga.


Ø  Faktor penyebab perubahan sosial dapat muncul baik dari dalam (faktor endogen) maupun dari luar (faktor eksogen).
  1. Faktor eksogen adalah faktor yang muncul dari sistem sosial lain
  2. Faktor endogen adalah muncul dari ketegangan internal yang seimbang antara input dan output di antara beberapa subsistem.

Ø  Neil Smelser mendefinisikan perubahan sosial adalah variasi sementara dalam satu perkara, seperti:
  1. Berkaitan dengan jumlah populasi dari satu unit sosial.
  2. Tingkat perilaku penduduk dalam jangka waktu tertentu.
  3. Struktur sosial atau pola-pola interaksi antarindividu.
  4. Pola-pola kebudayaan


Ø  Faktor menentukan perubahan sosial menurut Smelser :
  1. Keadaan struktural untuk berubah
  2. Dorongan untuk berubah
  3. Mobilisasi untuk berubah
  4. Pelaksanaan kontrol sosial

Ø  PERDEBATAN SENGIT  : PENAFSIRAN ATAU PEMBAYANGAN
  • Parson menegaskan pentingnya memahami perubahan dan ia serta smelser telah menunjukkan kegunaan perspektif dengan menerapkannya pada analisis khusus tentang perubahan.
  • Perspektif fungsional struktural ini telah menggunakan ide dan konsep yang berasal dari konsep biologi dan konsep mekanik klasik.
  • Perspektif evolusi Parsons lebih banyak menyediakan konsep dan kategori yang melukiskan ciri-ciri berbagai tingkatan perubahan ketimbang menyediakan sebuah teori perubahan sosial.
  • Parson telah mencoba menerangkan perubahannya yang berasal dari dua sumber yaitu realitas dari dunia yang berubah dan sejumlah kritik yang telah ditumpukkan kepada pemikiran aliran fungsional.

Referensi :
Robert H. Lauer. Perspektif Tentang Perubahan Sosial. Jakarta : PT Rineka Cipta

No comments:

Post a Comment

Silahkan tinggalkan komentar anda di bawah ini. No Spam ! No Sara !