(Benar/Salah) Model
pembangunan yang dianut oleh suatu negara akan menentukan manajemen pembangunan
yang diterapkan?
Jawaban :
Benar. Alasan saya mengatakan bahwa “Model
pembangunan yang dianut oleh suatu negara akan menentukan manajemen
pembangunan yang akan diterapkan”
yaitu karena model pembangunan sangat mempengaruhi dalam penentuan manajemen
pembangunan yang tepat. Artinya manajemen pembangunan yang akan diterapkan itu
tergantung pada model pembangunan yang dianut. Hal ini model pembangunan merupakan
strategi yang dilakukan dalam memanajemen pembangunan suatu negara menuju
perubahan yang lebih baik. Contohnya : di Indonesia terdapat tiga model
pembangunan yaitu diantaranya model pertumbuhan, model kebutuhan dasar (basic need), dan model yang berpusat
manusia (people center).
Dari ketiga model tersebut tentu terdapat perbedaan dalam
penentuan manajemen pembangunan itu sendiri yaitu diantaranya :
Pertama, Model
pertumbuhan. Manajemen yang dilakukan
harus terpusat pada produksi dan penghapusan kemiskinan kepentingan kedua yang
dapat dicapai melalui trickle down effect
dimana pola ekonomi
yang dianggap dapat menyejahterakan bangsa dari
level atas hingga paling bawah.
Kedua, Model
kebutuhan dasar (basic need).
Manajemen yang dilakukan dengan mencoba memecahkan kemiskinan secara langsung
dengan suatu program kesejahteraan melalui pemenuhan kebutuhan dasar seperti
pendidikan, kesehatan, air bersih, transportasi, dan lain-lain.
Ketiga, Model yang
berpusat manusia (people center).
Manajemen yang dilakukan dengan peningkatan perkembangan manusia dan
kesejahteraan manusia, persamaan dan sustainability
(keberlanjutan) manusia, pelaksana pembangunan yang menentukan tujuan,
sumber-sumber pengawasan dan mengarahkan proses-proses yang mempengaruhi
masyarakat. Peran pemerintah dalam model yang ketiga ini yaitu menciptakan
lingkungan sosial yang memungkinkan manusia berkembang dan mengaktualisasi
potensi yang lebih besar.
(Mehdi Farashi
& Rick Molz) pernyataan penyebab ketidakmampuan administrasi ?
Jawaban :
Di
dalam tulisan yang berjudul “A Framework For
Multilevel Organizational Analysis In Developing Countries” terdapat tiga penyebab ketidakmampuan administrasi di
negara berkembang yaitu diantaranya :
Pertama, Uncertainty is
cornerstone of political (Ketidakpastian landasan politik). Ketidakstabilan
politik dan ketidakpastian kebijakan
yang signifikan dapat mempengaruhi terkendala investasi swasta di negara-negara. Saat suatu negara dilanda
ketidakstabilan kondisi sosial
dan politik dapat
berdampak pada ketidakpastian
dunia usaha
pada jangka panjang dan menurunkan tingkat kepercayaan masyarakat luas. Iklim investasi di
negara tersebut menjadi kurang kondusif sehingga para pelaku ekonomi cenderung akan
mengambil keputusan memindahkan investasinya ke negara lain yang lebih
stabil secara sosial, politik dan ekonomi guna mengurangi risiko yang mungkin terjadi
terhadap investasi atas asset yang dimilikinya.
Kedua, Regulatory (Peraturan). Regulasi
lingkungan di negara berkembang saat ini salah satu faktor yang paling tak
terduga yang dihadapi oleh calon investor. Regulasi
atau kebijakan pemerintah sangat mempengaruhi sebuah keputusan investasi,
karena seorang investor membutuhkan peraturan yang jelas dan perlindungan
hukum. Ketidakpastian regulasi akan mengurangi tingkat kepercayaan seorang
investor. Dalam kasus Indonesia, regulasi sangat erat kaitannya dengan panggung
politik dan kekuasaan.
Ketika suasana politik tidak stabil atau terjadi perpindahan kekuasaan, maka
regulasi pun akan ikut terpengaruh.
Ketiga, Economic
situations in most of the developing countries (Situasi ekonomi di sebagian
besar negara-negara berkembang). Situasi ekonomi di negara-negara berkembang yang
cenderung terpuruk akan berdampak pada investasi. Kondisi ekonomi dapat kita
lihat dari pendapatan
nasional per kapita dan PDRB per kapita. Pendapatan
nasional per kapita dan PDRB per kapita merupakan cermin dari daya beli
masyarakat atau pasar. Makin tinggi daya beli masyarakat suatu negara atau
daerah (yang dicerminkan oleh pendapatan nasional per kapita atau PDRB per
kapita) maka akan makin menarik negara atau daerah tersebut untuk berinvestasi.
Pentingnya Dinamika
Organisasi dalam Manajemen Pembangunan
Jawaban :
Alasan dinamika organisasi menjadi penting
dibahas dalam manajemen pembangunan yaitu karena dinamika organisasi sangat
diperlukan dalam proses manajemen pembangunan. Dari organisasi itulah yang akan
menggerakkan suatu perubahan pembangunan yang merupakan bagian dari tujuan
organisasi/lembaga tersebut. Organisasi/lembaga itu harus berjalan sesuai
dengan kebijakan, prosedur, dan program pencapaian tujuan. Untuk
mencapai tujuannya itu, lembaga
/organisasi perlu memiliki
kejelasan tentang setiap
parameter dinamika organisasi. Kejelasan parameter dinamika
organisasi akan membantu dalam mengetahui
penyebab di balik perkembangan productivity
dan unproductive dalam organisasi.
Optimalkah Partisipasi
masyarakat dalam perencanaan pembangunan
sesuai dengan UU no. 25 tahun 2004?
Jawaban :
Menurut saya, partisipasi masyarakat dalam perencanaan
pembangunan itu belum berjalan optimal. Hal tersebut dikarenakan kurangnya
kesadaran masyarakat akan pembangunan sehingga perencanaan yang dilakukan
bertumpu pada pemerintah. Misalnya dalam kegiatan MusRenBang (Musyawarah
Rencana Pembangunan) yang diadakan oleh pemerintah masih terdapat banyak
kendala. Kebanyakan kegiatan Musrenbang
desa/kelurahan ini
disusun oleh sebagian elite di desa/kelurahan tersebut, bahkan di banyak desa
hanya melibatkan kepala desa dan sekretaris desa. Dengan demikian, proyek yang
diusulkan juga menjadi bias kepentingan elite desa/kelurahan. Selain itu banyak masyarakat yang hanya mendengarkan
saja tanpa memberikan aspirasinya, sehingga masyarakat tersebut menjadi tidak
berperan aktif dalam perencanaan pembangunan itu. Selain itu juga pengetahuan
masyarakat yang dimilikinya cukup terbatas. Akibatnya masyarakat tersebut
menyetujui semua apa yang pemerintah lakukan tanpa berpikir buruk baiknya
pembangunan yang akan dilakukan itu.
Pentingnya perilaku
organisasi dalam manajemen pembangunan
Jawaban :
Alasan perilaku organisasi menjadi penting dibahas dalam manajemen
pembangunan yaitu karena dengan mempelajari
perilaku organisasi,
kita akan mendapatkan pemahaman
tentang bagaimana
perilaku mempengaruhi terhadap
beroperasinya sebuah
organisasi. Selain itu dapat meramalkan kejadian-kejadian yang
terjadi serta dapat mengendalikan perilaku-perilaku
yang terjadi dalam organisasi. Kita ketahui bahwa organisasi merupakan kumpulan orang-orang. Mereka saling
berinteraksi satu sama lain, saling bekerja sama untuk mencapai tujuan, dengan
membawa perilaku masing-masing. Dimulai dari tingkat individu, kelompok dan
organisasi, perilaku tersebut akan sangat membawa dampak bagi dinamika dan
perkembangan suatu organisasi. Dampak yang timbul bisa berupa dampak positif
yang akan membawa kemajuan bagi organisasi, dan dampak negatif yang akan
berpengaruh buruk bagi organisasi.
Referensi :
Suplemen-suplemen Perkuliahan
Manajemen Pembangunan (.ppt) oleh Teuku Fahmi
·
Suplemen 1 :
Analisa Dinamika konsep, arah, dan strategi pembangunan
·
Suplemen 3 :
Manajemen Pembangunan
·
Suplemen 4 : Identifikasi
keterbelakangan dan ketidakmampuan administrasi
·
Suplemen 5 :
Dinamika organisasi
·
Suplemen 6 :
Perspektif organisasi
·
Suplemen 7 :
Perilaku organisasi
Mehdi Farashahi
& Rick Molz. “A Framework For
Multilevel Organizational Analysis In Developing Countries”
Makasih ya mbak..
ReplyDelete