MATA KULIAH : METODOLOGI PENELITIAN SOSIAL
BAB III
UNSUR-UNSUR PENELITIAN SURVAI
Ø Unsur-unsur ilmu yang digunakan dalam penelitian survai yaitu konsep, proposisi, teori, variabel, hipotesa dan definisi operasional.
- Konsep yaitu istilah dan definisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak seperti kejadian, keadaan, kelompok atau individu yang menjadi pusat perhatian ilmu sosial.
- Proposisi yaitu hubungan yang logis antara dua konsep.
- Teori yaitu serangkaian asumsi, konsep, konstrak, definisi dan proposisi untuk menerangkan suatu fenomena sosial secara sistematis dengan cara merumuskan hubungan antar konsep.
- Variabel yaitu sesuatu yang mempunyai variasi nilai.
- Hipotesa yaitu sarana penelitian ilmiah yang penting dan tidak bisa ditinggalkan karena ia merupakan instrumen kerja dari teori.
- Definisi operasional yaitu unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya mengukur suatu variabel. Dengan kata lain, semacam petunjuk pelaksanaan bagaimana caranya mengukur suatu variabel.
Ø Penelitian survai terdiri dari dua tahap yakni :
- Proses teoritisasi : tahap dimana dengan adanya pengetahuan tentang konsep, proposisi, dan teori sehingga peneliti dapat menyusun hubungan-hubungan teoritis secara baik.
- Proses empirisasi : tahap dimana adanya pengetahuan tentang variabel, hipotesa dan definisi operasional yang diperlukan agar peneliti mempunyai gambaran yang jelas tentang data yang hendak dikumpulkannya dalam suatu penelitian. Tahap ini mencakup identifikasi variabel penelitian, perumusan hipotesa, penentuan definisi operasional, perumusan hipotesa statistic, penyusunan instrumen penelitian, dan penentuan sampel penelitian.
KONSEP
Ø Konsep yaitu istilah dan definisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak seperti kejadian, keadaan, kelompok atau individu yang menjadi pusat perhatian ilmu sosial. Melalui konsep, peneliti diharapkan akan dapat menyederhanakan pemikirannya dengan menggunakan satu istilah untuk beberapa kejadian yang berkaitan satu dengan lainnya.
Ø Dalam penelitian akan ditemukan dua jenis konsep yaitu :
- Konsep-konsep yang jelas hubungannya dengan fakta atau realitas yang mereka wakili.Contohnya : Salah satu contoh konsepnya adalah Meja. Arti konsep tersebut dapat diilustrasikan dengan menunjuk pada meja tertentu. Konsep meja digunakan sebagai abstraksi dari semua karakteristik meja yang dapat diamati secara langsung dan mudah diukur, yakni : mempunyai permukaan datar, memiliki kaki dan digunakan untuk aktivitas-aktivitas tertentu manusia.
- Konsep-konsep yang lebih abstrak atau lebih kabur hubungannya dengan fakta atau realitas. Contohnya : ambivalensi fungsional, messianisme, kelompok etnis, kekerabatan, sosialisasi, sikap, kecerdasan, perilaku memilih, afiliasi partai politik, debirokratisasi, deregulasi dan birokrasi.
Ø Peranan konsep dalam penelitian sangat besar karena menghubungkan dunia teori dan dunia observasi, antara abstraksi dan realitas. Dalam penelitian sosial peranannya menjadi bertambah penting karena realitas sosial yang menjadi perhatian ilmu sosial banyak yang tidak ditangkap oleh panca indera manusia sehingga sering timbul masalah dalam pengukuran konsep tersebut. Untuk itu konsep perlu didefinisikan secara tepat sehingga tidak terjadi kesalahan pengukuran.
PROPOSISI
Ø Proposisi yaitu hubungan yang logis antara dua konsep. Untuk analisa yang sederhana, suatu realitas sosial dapat digambarkan sebagai satu proposisi tetapi dalam analisa yang lebih kompleks artinya realitas sosial sering digambarkan sebagai hubungan antar konsep atau proposisi.
Ø Ada beberapa contoh proposisi dalam penelitian sosial yaitu kebutuhan ekonomi yang mendesak, perpindahan penduduk dari desa asalnya dipengaruhi oleh hubungan sosial dan kekerabatan, pemilikan tanah, jaringan persahabatan dan persepsi tentang daerah tujuan.
Ø Dalam penelitian sosial dikenal dua tipe proposisi yakni aksioma atau postulat dan teorem.
- Aksioma atau postulat adalah proposisi yang kebenarannya tidak dipertanyakan lagi oleh peneliti sehingga tidak perlu diuji dalam suatu penelitian.
- Teorem adalah proposisi yang dideduksikan dari aksioma.
TEORI
Ø Teori yaitu serangkaian asumsi, konsep, konstrak, definisi dan proposisi untuk menerangkan suatu fenomena sosial secara sistematis dengan cara merumuskan hubungan antar konsep.
Ø Menurut definisi, teori mengandung tiga hal yakni :
- Teori adalah serangkaian proposisi antar konsep-konsep yang saling berhubungan.
- Teori menerangkan secara sistematis suatu fenomena sosial dengan cara menentukan hubungan antar konsep.
- Teori menerangkan fenomena tertentu dengan cara menentukan konsep mana yang berhubungan dengan konsep lainnya dan bagaimana bentuk hubungannya.
VARIABEL
Ø Agar konsep-konsep dapat diteliti secara empiris, mereka harus dioperasionalkan dengan mengubahnya menjadi variabel yaitu sesuatu yang mempunyai variasi nilai. Caranya adalah dengan memilih dimensi tertentu konsep yang mempunyai variasi nilai.
Ø Dalam penelitian sosial dikenal dua bentuk variabel yakni variabel kategorika (categorical variables) dan variabel bersambungan (continous variables).
1. Variabel kategorika (categorical variables) adalah variabel yang membagi responden menjadi dua kategori atau beberapa kategori. a. Variabel dikotomi yaitu variabel yang terdiri dari dua kategori.
Contohnya : Jenis kelamin (pria/wanita), status perkawinan (kawin/tidak kawin), status pekerjaan (bekerja/tidak bekerja) dan penggunaan kontrasepsi (pakai/tidak pakai).
b. Variabel politomi yaitu variabel yang memiliki banyak kategori.
Contohnya : Jenis pendidikan, jenis pekerjaan dan agama.
2.2. Variabel bersambungan (continous variables) adalah variabel yang nilai-nilainya merupakan suatu skal, baik bersifat ordinal maupun rasio.
Contohnya : umur, jumlah pendapatan, jumlah pengeluaran rumah tangga, tingkat efektivitas, tingkat prevalensi kontrasepsi modern, tingkat sentuhan media massa, dan tingkat kriminalitas.
HIPOTESA
Ø Hipotesa adalah sarana penelitian ilmiah yang penting dan tidak dapat ditinggalkan karena merupakan instrumen kerja dari teori. Sebagai hasil deduksi dari teori atau proposisi, hipotesa lebih spesifik sifatnya sehingga lebih siap untuk diuji secara empiris. Misalnya, jika ingin menerangkan mengapa perbedaan hasil belajar diantara siswa yang aktif dalam kegiatan OSIS dengan yang tidak, maka hipotesa itu dapat disusun seperti “Siswa yang aktif dalam kegiatan OSIS memperoleh hasil belajar yang lebih rendah dibanding siswa yang tidak aktif dalam kegiatan OSIS”. Untuk itu, kita memerlukan teori yang menyatakan bahwa siswa yang kurang waktu belajarnya memperoleh hasil belajar yang kurang juga.
Ø Suatu hipotesa selalu dirumuskan dalam bentuk pernyataan yang menghubungkan antara dua variabel atau lebih dan juga dinyatakan secara deklaratif. Pernyataan deklaratif yang dimaksud di sini adalah pernyataan yang dapat menyatakan arah hubungan di antara variabel-variabel yang dimasalahkan keterhubungannya (directional hyphotesis). Misalnya, para siswa yang aktif dalam kegiatan OSIS mempunyai hasil belajar yang lebih rendah dibanding siswa yang tidak aktif dalam kegiatan OSIS. Pernyataan deklaratif dalam rumusan suatu hipotesis penelitian juga dapat dilakukan dengan “tidak menyatakan arah hubungan” di antara variabel yang dipermasalahkan keterhubungannya (non-directional hyphotesis), misalnya ada perbedaan hasil belajar siswa yang aktif dalam kegiatan OSIS dengan yang tidak aktif. Hubungan tersebut dapat dirumuskan baik secara eksplisit maupun implisit. Pada contoh di atas, hipotesa tersebut menunjukkan hubungan antara dua variabel, yakni 1. variabel terpengaruh, hasil belajar; dan 2. variabel pengaruh, siswa aktif di OSIS sibuk.
Ø Ciri utama dari variabel yang baik dalah kesederhanaan dalam perumusan, penggunaan variabel-variabel yang tegas, berbentuk sedemikian sehingga kebenarannya dapat diuji oleh peneliti lain. Adapun sumber dari hipotesa ini dapat diperoleh dari pengalaman, pengamatan dan dugaan peneliti itu sendiri, hasil-hasil dari penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya, serta teori-teori yang sudah terbentuk.
Ø Hipotesa dapat dibedakan menjadi dua, yaitu hipotesa kerja dan hipotesa penguji. Hipotesa kerja adalah suatu ide atau tanggapan mengenai langkah-langkah kemudian yang bermanfaat untuk dilakukan. Hipotesa kerja merumuskan suatu tanggapan mengenai arah penelitian dan bukan mengenai hasil penelitian. Kalau penelitian suatu sudah lebih maju, tanggapan yang lebih tegas dapat muncul mengenai penyelesaian masalah yang diteliti. Tanggapan inilah yang kita sangka mungkin memberi jawaban yang tepat mengenai persoalan kita dan kita menentukan langkah-langkah yang dapat dapat menguji tanggapan itu. Hal inilah yang dinamakan hipotesa penguji.
DEFINISI OPERASIONAL
Ø Definisi operasional yaitu unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya mengukur suatu variabel. Dengan kata lain, semacam petunjuk pelaksanaan bagaimana caranya mengukur suatu variabel.
Ø Ada beberapa contoh yang menunjukkan beberapa definisi operasional yang sering digunakan dalam penelitian sosial yakni “Tingkat kecerdasan seseorang ditunjukkan oleh skor yang diperoleh dari Tes kecerdasan” . “Fertilitas seorang wanita adalah jumlah kelahiran hidup selama masa reproduksinya”.
Sumber :
Singarimbun, Masri dkk. 1989. Metode Penelitian Survai. Jakarta : LP3ES & Anggota IKAPI.
No comments:
Post a Comment
Silahkan tinggalkan komentar anda di bawah ini. No Spam ! No Sara !